Untuk melakukan kegiatan usaha, suatu badan usaha memerlukan kas untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan badan usaha tersebut. Kas akan selalu terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam hampir semua transaksi bisnis. Kas merupakan koin, mata uang, dan item-item yang dapat diterima sesuai dengan nilai nominalnya. Selain itu, kas memiliki fungsi sebagai alat bantu atau media pertukaran serta memberikan basis pengukuran dalam akuntansi.
Kas adalah aktiva lancar yang paling mudah dicairkan. Kas memiliki kedudukan yang penting dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan, seperti pembayaran beban-beban perusahaan meliputi gaji, listrik, dan lain-lain. Aktivitas kas tersebut tercatat dalam laporan arus kas.
Laporan arus kas adalah laporan yang memperlihatkan dari mana asal kas dan dipakai untuk apa saja kas tersebut. Isi dari laporan kas tersebut mencakup dua hal, yakni: penerimaan kas dan pengeluaran kas. Penerimaan kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan asset perusahaan berupa kas atau setara dengan kas bertambah, sedangkan pengeluaran kas adalah sebaliknya dimana posisi transaksi keuangan menyebabkan asset perusahaan berupa kas atau setara dengan kas menjadi berkurang.
Dalam laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas dan pengeluaran kas menurut penggunaan kas tersebut. Klasifikasi laporan arus kas tersebut adalah aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Yang termasuk dalam aktivitas operasi adalah semua dampak yang terjadi pada kas akibat dari adanya suatu transaksi utama perusahaan, contoh: penerimaan kas dari penjualan produk atau jasa.
Laporan arus kas merupakan laporan yang sangat penting di dalam perusahaan. Selain merupakan laporan aktivitas kas perusahaan, laporan arus kas juga diperlukan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan terpenting dalam aktivitas investasi dan pendanaan. Karena itu, laporan arus kas harus sewaktu-waktu tersedia jika dibutuhkan. Jika dilakukan secara manual, maka waktu yang dibutuhkan untuk memproses dokumen transaksi yang tersedia menjadi laporan arus kas cukup lama. Akibatnya selain laporan arus kas tidak dapat tersedia tepat pada waktunya, dengan minimnya waktu yang tersedia untuk menghasilkan laporan arus kas yang diperlukan, laporan arus kas yang dihasilkan rawan human error. Untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan maka sebaiknya pembuatan laporan arus kas dibuat secara komputerisasi.
Daftar Pustaka :
http://www.pdfqueen.com/html/